Namun, jelas penampilan Bastian yang menjadi jiwa dan memberikan kehidupan bagi alur pengisahan Wiro Sableng yang berdurasi 123 menit ini. Dalam pertemuan itu, Dewa tuak mengungkapkan niatnya untuk menjidohkan Wiro dengan Muridnya yaitu Anggini. WIRO SABLENG: PENDEKAR KAPAK MAUT NAGA GENI 212 (2018) Saya bukan pembaca novel Wiro Sableng karya Bastian Tito yang konon berjumlah 183 judul, pun memori akan serialnya sedikit buram karena usia yang masih terlalu muda untuk memproses secara lengkap, walau serupa bocah-bocah yang tumbuh di era 90an, lagu temanya amat menancap di kepala. Di tengah perjalanan, Wiro bertemu untuk pertama kalinya dengan Dewa Tuak dan Anggini. Untuk meladeni tantangan Bergolawungu, Pendekar 212 mencari keberadaan goa Sanggreng. Sasongko, sekali lagi, berhasil menonjolkan kemampuan yang apik dalam tatanan pengarahannya. Sinopsis Novel dan Film Wiro Sableng Maut Bernyanyi di Pajajaran. Pendekar 212 Wiro Sableng Seharusnya kau sudah kubunuh waktu di lembah. Lalu ada tiga gadis cantik yang bukan lain adalah Puti Andini, Ratu Duyung dan Bidadari Angin Timur. Ia mulai tekun menulis sejak duduk di bangku SD kelas 3. Karyanya yang paling terkenal adalah Wiro Sableng. Bastian – yang merupakan putera dari Tito – berperan sebagai sang karakter sentral. Pendekar 212 Wiro Sableng Agak ke belakang berdiri Kakek Segala Tahu, di sebelahnya berdiri dengan muka beringas Sinto Gendeng. Sumber : kangzusi Bastian Tito (23 Agustus 19452 Januari 2006) Adalah seorang penulis cerita silat asal Indonesia.

Film layar lebar terbaru Wiro Sableng sendiri diarahkan oleh Angga Dwimas Sasongko ( Buka’an 8, 2017) dengan Vino G. Seperti halnya Si Doel the Movie (Rano Karno, 2018) – yang sejatinya merupakan sebuah novel karya Aman Datuk Majoindo berjudul Si Doel Anak Betawi yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama (Sjuman Djaja, 1972) namun mencapai popularitas yang lebih besar ketika diadaptasi menjadi sebuah serial televisi berjudul Si Doel Anak Sekolahan (1994 – 2008), perjalanan kisah Wiro Sableng juga dimulai sebagai seri novel garapan Bastian Tito sebelum akhirnya diadaptasi menjadi sejumlah film layar lebar yang dirilis pada akhir tahun ‘80an dan serial televisi yang cukup terkenal ketika ditayangkan pada pertengahan ‘90an hingga awal tahun 2000an.

Novel wiro sableng 212